
Kantor Kementerian Agama Kota Serang menyelenggarakan Kampanye Ekoteologi dan Ramah Rumah Ibadah Tingkat Kota Serang pada Senin (15/12/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB ini dilaksanakan di delapan lokasi rumah ibadah lintas agama yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Serang.
Kampanye ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten terkait penguatan ekoteologi dan pengembangan rumah ibadah ramah lingkungan. Lokasi kegiatan meliputi Pura, Gereja, Vihara, serta sejumlah masjid di wilayah Kecamatan Taktakan, Serang, Curug, Walantaka, Cipocok Jaya, dan Kasemen.
Rangkaian kegiatan di setiap lokasi meliputi aksi sosial berupa pembersihan lingkungan rumah ibadah, penanaman pohon, serta kunjungan untuk melihat penerapan konsep ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran umat beragama akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat kerukunan dan harmonisasi antarumat beragama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Serang, A. Baijuri, menegaskan bahwa Kota Serang merupakan wilayah yang sangat majemuk dan mencerminkan keberagaman Provinsi Banten.
“Kota Serang ini sangat beragama, terdiri dari berbagai agama, suku, dan latar belakang. Kota Serang bisa dikatakan sebagai miniatur sekaligus etalase Provinsi Banten. Karena itu, kerukunan dan harmonisasi, baik antarumat beragama maupun di internal umat beragama sendiri, harus terus kita junjung tinggi dan ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut Baijuri, kampanye ekoteologi ini menunjukkan peran strategis Kementerian Agama sebagai garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama.
“Kegiatan hari ini mengkampanyekan bahwa Kementerian Agama selalu terdepan dalam isu kerukunan dan harmonisasi antarumat beragama. Rumah ibadah adalah tempat berteduh, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara sosial dan spiritual,” jelasnya.
Ia menambahkan, rumah ibadah harus menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi umatnya, sekaligus menjadi simbol keterbukaan dan kepedulian lintas iman.
“Rumah ibadah wajib menjadi tempat berteduh bagi umatnya, namun nilai kebersamaan juga harus dijaga. Di sinilah kita belajar bagaimana umat Islam bisa membantu membersihkan rumah ibadah umat lain, dan sebaliknya umat lain juga ikut bersama-sama membersihkan rumah ibadah umat Islam,” ungkap Baijuri.
Selain memperkuat kerukunan, kegiatan ini juga membawa pesan kuat tentang kepedulian terhadap lingkungan melalui aksi penanaman pohon.
“Setelah itu kita tanam pohon bersama. Harapannya, rumah ibadah menjadi hijau, rindang, dan sejuk. Pohon-pohon yang ditanam bisa memberi keteduhan dan menghadirkan suasana yang adem, sehingga rumah ibadah benar-benar menjadi ruang yang ramah dan peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya.
Melalui kampanye ini, Kementerian Agama Kota Serang berharap nilai-nilai keagamaan dapat terus mendorong perilaku ramah lingkungan serta memperkuat harmoni sosial demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan berkelanjutan.

